Dangdut selalu identik dengan goyangan. Dangdut tanpa goyangan ibarat sayur tanpa garam. Penontonpun bebas bergoyang menyalurkan pepat hati, menuruti naluri, terjun dalam kebahagiaan diri, menikmati kebebasan alami, hanyut dalam alunan musik dangdut.
Perkara goyang ini menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Yang mengecam goyangan erotis menganggap bahwa goyangan ini dapat merusak moral bangsa. Mereka menuduh bahwa yang datang menonton musik dangdut tidak untuk mengapresiasi musiknya tetapi untuk memuaskan syahwat dan birahi mereka. Dan, bila penyanyinya tidak bergoyang erotis, disuruhnya turun panggung.
Bagi yang setuju, dengan bergoyang penyanyi dangdut akan dapat popularitas dan penonton mendapatkan hiburan. Sensualitas telah menjadi ajang katarsis atas beban kehidupan yang semakin sulit. Dangdut terbukti ampuh meninabobokkan masyarakat yang sedang menderita. Apalagi tema lagu dangdut yang berkisar seputar masalah percintaan dan balada kehidupan sangat cocok dengan nurani golongan masyarakat menengah kebawah yang sedang menghadapi kenaikan harga-harga akibat naiknya BBM.
Musik dangdut memang menjadi selera pasar. Hampir di tiap kesempatan, musik dangdut selalu menjadi hiburan. Terlebih, dengan pakaian penyanyinya yang super ketat dan seksi ditambah goyangan yang aduhai sehingga mampu membuat adrenalin meningkat.
Goyangan penyanyi dangdut memang mampu membius penonton yang ada di hadapannya. Terkadang, mereka tidak sadar dari kalangan mana saja penontonnya. Lebih miris jika musik dangdut digelar di acara pesta pernikahan yang penyanyinya memakai pakaian serba ketat, seksi, dan agak transparan.
Mereka bergoyang begitu dahsyat seolah-olah dunia hanya miliknya. Dengan berbagai gerakan pinggul, paha, dan kepala , yang sontak membuat orang terpikat bergoyang bersama. Sementara mereka larut dalam ekstase euforia semacam itu, di hadapan mereka, anak-anak kecil menonton dengan tatapan polos dan seolah tanpa ekspresi. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka.
Penyanyi dangdut memang identik bisa bergoyang. Begitupun, musiknya. Musik dangdut identik dengan goyangan. Bukan dangdut namanya jika tak goyang, begitu selorohan banyak orang. Jika dilihat, memang mayoritas penyanyi dangdut bergoyang dan tidak hanya bergoyang biasa. Goyangannya telah menjadi ciri khas dan fenomenal.
Namun ada pula penyanyi dangdut yang lebih memprioritaskan dan berkonsentrasi penuh pada kemampuan olah vokalnya ketimbang memadukannya dengan unsur goyang. Bukan berarti tak ada gerak, namun gerakannya tidak berupa goyang pinggul. Sebutlah beberapa penyanyi dangdut yang sepertinya memang tidak pernah terlihat bergoyang, di antaranya Evie Tamala, Ike Nurjanah, Cici Paramida, Iis Dahlia, Rita Sugiarto, Ayu Soraya, Iyeth Bustami, Erie Susan.
Penyanyi dangdut, bergoyang atau tidak, bukanlah masalah. Penonton sudah merasa terhibur dan terpuaskan dengan sajian lagu dan penampilan para penyanyi dangdut. Aksi panggung yang dilakukan oleh para penyanyi dangdut memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tulis komentar Anda disini. Sedikit Komentar Anda Sangat Bermanfaat Untuk Kemajuan Blog In
WARNING!
JANGAN MENINGGALKAN PESAN SPAM, KARENA AKAN TERHAPUS SECARA OTOMATIS.